Football is the one and only sport which can gather ten over thousands of people at a Stadium regardless your language or background. It is especially so in this city, Bandung of Indonesia where 40 to 50 over thousands of football fans, known as Bobotoh, will gather at Stadium Jalak Harupat in Blue week in week out. Here, we are going to feature 3 Bobotoh who literally live their lives surrounding their football team Persib Bandung in Indonesia. The second profile, Junpiter Futbol speaks to Shanty Suseno.
Sepak bola adalah satu-satunya olahraga yang dapat mengumpulkan puluhan ribu orang di Stadion tanpa memandang bahasa atau latar belakang Anda. Terutama di kota ini, Bandung, Indonesia, tempat 40 hingga 50 ribu lebih penggemar sepak bola, yang dikenal sebagai Bobotoh, akan berkumpul di Stadion Si Jalak Harupat dalam Blue Week dalam sepekan ke depan. Di sini, kita akan menampilkan 3 Bobotoh yang benar-benar menjalani kehidupan mereka di sekitar tim sepak bola Persib Bandung di Indonesia. Profil pertama, Junpiter Futbol berbicara dengan Shanty Suseno.
[spacer height=”20px” id=”3″]
The 27 years old Shanty has been a Bobotoh since junior high school. It is not difficult to understand why especially since her elder brother is also a huge Persib Bandung supporter since young. However, as both the schedule of Shanty and her brother are tight, they do not usually go to Stadium together. But the both of them definitely make it a point to attend the games as and when they can on their own.
Shanty, 27 tahun, telah menjadi Bobotoh sejak SMP. Tidak sulit untuk memahami mengapa ia menjadi Bobotoh, terutama karena kakak laki-lakinya juga merupakan pendukung fanatik Persib Bandung sejak muda. Namun, karena jadwal Shanty dan kakaknya sangat padat, mereka biasanya tidak pergi ke Stadion bersama-sama. Tetapi keduanya pasti membuat kesepakatan untuk menghadiri pertandingan seperti jika mereka bisa melakukannya sendiri.
[spacer height=”20px” id=”3″]
The petite & sweet looking Shanty is no stranger to football and Bobotoh in Bandung. You will usually find her face appearing on major Bandung newspapers commenting and providing insights on the football team. And judging by the comments from her 22.7K followers on Instagram, boys do fall heads over heels over her pretty face!
Shanty yang mungil & manis ini tidak asing dengan sepakbola dan Bobotoh di Bandung. Anda biasanya akan menemukan wajahnya muncul di koran-koran besar Bandung mengomentari dan memberikan pandangan tentang tim. Dan dilihat dari komentar 22.7ribu pengikutnya di Instagram, laki-lakia akan jatuh cinta pada wajahnya yang cantik!
[spacer height=”20px” id=”3″]
As a bobotoh, conversation on Persib football is not limited to just at Stadium or with close friends. The full-time Banker also talks about Persib with her colleagues at work too. In fact, it is one of the most talk about topics at her workplace!
Sebagai bobotoh, percakapan tentang Persib tidak terbatas hanya di Stadion atau dengan teman dekat. Wanita yang sehari-hari berprofesi sebagai Bankir ini juga berbicara tentang Persib dengan rekan-rekannya di tempat kerja. Faktanya, Persib adalah salah satu topik yang paling banyak dibicarakan di tempat kerjanya!
[spacer height=”20px” id=”3″]
“Yes, we do talk about Persib at work. Of course, we do not usually do it so openly as it’s still within working hours but if we do meet up with each others at the pantry, we will talk about the football team. Persib is just part of our lives and we have always enjoyed talking about the team, “ explained Shanty.
“Ya, kami berbicara tentang Persib di tempat kerja. Tentu saja, kita biasanya tidak melakukannya secara terbuka karena masih dalam jam kerja tetapi jika kita bertemu satu sama lain di pantry, kita akan berbicara tentang tim sepak bola. Persib sudah menjadi bagian dari kehidupan kami dan kami selalu senang berbicara tentang Persib, ”jelas Shanty.
[spacer height=”20px” id=”3″]
Despite all the good fun and memories, Shanty does highlight the unfortunate Haringga incident as one of her worst memories of being a bobotoh to date – she was at the venue on that fateful day. To which she added, “Football is a beautiful game in which everyone should not be deprived for enjoying. We must not let that unfortunate incident happen ever again.”
Terlepas dari semua kesenangan dan kenangan yang menyenangkan, Shanty menyoroti insiden Haringga yang tidak menguntungkan sebagai salah satu kenangan terburuknya sebagai seorang bobotoh hingga saat ini – ia berada di venue pada hari itu. Dia menambahkan, “Sepak bola adalah permainan yang indah di mana setiap orang tidak boleh dirugikan untuk menikmati. Jangan sampai insiden yang malang itu terjadi lagi. ”
[spacer height=”20px” id=”3″]
Apart from all the good and bad memories, which is Shanty’s favorite player? Well, it’s none other than Febri Hariyadi! Coincidentally, Febri is also Shanty’s friend!
Terlepas dari semua kenangan baik dan buruk, siapa yang menjadi pemain favorit Shanty? Ya, itu tidak lain adalah Febri Hariyadi! Secara kebetulan, Febri juga adalah teman Shanty!
[spacer height=”20px” id=”3″]
To follow Shanty, check out her Instagram @shantydybala
Untuk lebih tau tentang Shanty, periksa Instagram-nya @shantydybala
[spacer height=”20px” id=”3″]
Read more on first Bobotoh profile Mayang Sari, Click Here.
Baca lebih lanjut tentang profil Bobotoh pertama, Mayang Sari, Klik Di Sini.
[spacer height=”20px” id=”3″]
Article Translation: Junpiter Futbol/Indra
[spacer height=”40px” id=”2″]
13 thoughts on “Bobotoh Series: Sweet-looking Bobotoh Shanty makes boys fall heads over heels”